Jumat, 18 September 2015

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN TAMPONADE JANTUNG

Pengkajian Keperawatan
Pengkajian merupakan tahap awal proses keperawatan. Keberhasilan proses keperawatan sangat bergantung pada tingkat kecermatan dan ketelitian dalam tahap pengkajian. Adapun tahap pengkajian terdiri dari pengumpulan data, pengelompokan data dan perumusan diagnosa keperawatan.
Data-data yang diperoleh diantaranya meliputi :
a.             Identitas pasien : nama, umur, no medical record, alamat, pekerjaan
b.            Riwayat penyakit  dahulu : apakah pernah ada PPOK, TB paru, keganasan, HIV.
c.             Riwayat penyakit sekarang : adanya miokard akut, riwayat PCI, operasi jantung, riwayat perdarahan.
d.            Pemeriksaan Fisik :
Ø   Subyektif : lelah, dada terasa penuh , nyeri dada, perasaan tertekan benda berat, sesak, cemas.
Ø   Obyektif :
ü  Status neurologis : kesadaran, gelisah, lethargi, sinkope
ü  Sistem kardiovaskuler: hemodinamik tidak stabil, hipotensi, CVP dan PCWP meningkat, takikardi, peningkatan tekanan JVP, akral dingin, bahkan sianosis,
Pulsus paradoksus, CO dan CI turun, bunyi jantung melemah bahkan menghilang
ü  Sistem respirasi : dyspnoe, takhipnoe, orthopnoe yang progresif, PO2 menurun, pergerakan dada, saturasi O2 menurun
ü  Abdomen : nyeri abdomen, distensi, bila terpasang drain perhatikan  patensi drain, adanya perdarahan masif  lebih dari 3cc/KgBB/jam, perdarahan berhenti secara tiba-tiba
ü  Sistem eliminasi : pemantauan terhadap produksi urin seperti oliguria kurang 0.5 cc/KgBB/jam
ü  Aspek psikososial: gelisah, takut, cemas, menangis.       
           
Diagnosa Keperawatan
1.      Penurunan curah jantung berhubungan dengan penurunan preload   kontraktilitas ventrikel kiri sekunder terhadap adanya penurunan kemampuan dilatasi jantung akibat akumulasi cairan dalam rongga perikardium.
2.      Aktual/Resiko gangguan pertukaran gas berhubungan dengan adanya   perubahan membran kapiler alveoli sekunder adanya retensi cairan karena gangguan pengisian rongga jantung.
3.      Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan curah jantung
4.      Ggn rasa nyaman : nyeri dada berhubungan dengan penurunan suplai oksigen ke miokard.
5.      Cemas berhubungan dengan rasa takut akan kematian, penurunan status              kesehatan, situasi kritis, ancaman dan perubahan kesehatan.
6.      Intoleransi aktifitas yang berhubungan dengan ketidakseimbangan antar suplai oksigen ke jaringan dengan kebutuhan sekunder penurunan curah jantung.

Rencana keperawatan :
1.      Aktual penurunan curah jantung berhubungan dengan penurunan  preload dan  kontraktilitas ventrikel kiri sekunder adanya penurunan kemampuan dilatasi jantung akibat akumulasi cairan dalam rongga perikardium
Tujuan   :  Dalam waktu 3x24 jam penurunan curah jantung dapat teratasi.
Kriteria hasil : Hemodinamik stabil (BP 120/80mmHg,HR 80x/mnt)  akral hangat, urin output 0.5-1cc/KgBB/jam, perdarahan dalam batas normal <3cc/KgBB/jam.
Intervensi :
·               Monitor ketat hemodinamik (BP,HR,CVP,PAWP,CO/CI,SV)
·               Observasi adanya penurunan kesadaran
·               Kaji patensi selang dada dan penurunan drainage secara tiba-tiba
·               Pantau pengeluaran urin,catat jumlah dan konsentrasinya
·               Kaji adanya penurunan sensorik: lethargi, gelisah, cemas dan depresi
·               Istirahatkan pasien,berikan posisi yang tirah baring yang optimal
·               Pantau/lakukan perekaman EKG dan monitoring ECG
·               Kolaborasi untuk pemeriksaan echo dan foto dada
·               Kolaborasi untuk pemberian oksigen, bila perlu lakukan intubasi jika ada kegagalan napas.
·               Kolaborasi pemberian cairan untuk memaksimalkan stroke volume
·               Kolaborasi pemberian therafi  vasopresor/inotropik untuk mempertahankan curah jantung.
·            Antisipasi untuk penjelasan keluarga  untuk tindakan pericardiosintesis, pemasangan WSD atau redo operasi.

2.      Aktual/Resiko gangguan pertukaran gas berhubungan dengan adanya  perubahan membran kapiler alveoli sekunder adanya retensi cairan karena gangguan pengisian rongga jantung.
Tujuan :  Dalam waktu 3x24jam tidak ada keluhan sesak
Kriteria hasil: Pasien tidak sesak, TTV dalam baras normal (RR 16-20x/ menit), tidak ada penggunaan otot-otot pernapasan, analisa gas darah dalam batas normal.tidak ada effuse pleura.
Intervensi :
·         Observasi hemodinamik (RR,SaturasiO2)kaji kedalaman, frekuensi pernapasan.
·         Kaji dan laporkan bila ada tanda-tanda gagal napas
·         Cegah atelektasis dengan melatih untuk batuk efektif dan nafas dalam
·         Kolaborasi pemberian oksigen, bila perlu intubasi
·         Periksa analisa gas darah, Pantau PH,BE dan HCO3
·         Kolaborasi untuk koreksi ketidakseimbangan asam basa
·         Kolaborasi pemberian,obat yang dapat meningkatkan  kontraktilitas.
·         Kolaborasi pemberian antidiuretik untuk membantu mencegah terjadinya retensi  cairan

3.      Ganggauan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan curah    jantung
Tujuan:    Gangguan perfusi jaringan tidak terjadi
Kriteria hasil :  Tekanan sistolik dipertahankan antara 90-130 mmHg, MAP > 70 mmhg, SpO2 80-100%, akral hangat, pulsasi adekuat.
Intervensi :
·               Kaji para meter hemodinamik
·               Lakukan pemeriksaan analisa gas darah vena
·               Kaji kelembapan dan catat saturasi perifer
·               Hangatkan pasien bila acral dingin/suhu <36°C
·               Kaji status neurologi,tingkat kesadaran,respon terhadap perintah
·               Kolaborasi untuk pemberian vasopresor
·               Observasi urin out put.

4.      Cemas berhubungan dengan rasa takut akan kematian, penurunan status kesehatan, situasi kritis ancaman dan perubahan kesehatan
Tujuan : Dalam 1x24jam kecemasan pasien berkurang
Kriteria hasil : Pasien mengatakan cemas berkurang,mampu mengekspresikan kecemasan pada sumber atau orang yang tepat,kooperatif terhadap tindakan,tampak rileks.
Intervensi :
·            Bantu pasien mengekspresikan perasaan cemas,kehilangan takut
·            Kaji tanda verbal dan nonvrbal ari kecemasan,dampingi pasien dan  lakukan tindakan jika menunjukan prilaku merusak
·            Hindari tindakan konfrontasi
·            Ciptakan lingkungan yang tenang dan suasan nyaman untuk istirahat
·            Tingkatkan kontrol sensasi pasien
·            Orientasikan pasien terhadap prosedur rutin dan aktifitas yang sesuai kemampuan
·            Berikan privasi dengan melibatkan /menghadirkan orang terdekat
5.         Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan ketidakseimbangan antara supplai oksigen ke jaringan dengan kebutuhan sekunder dari penurunan curah jantung
Tujuan      : aktivitas sehari – hari klien terpenuhi dan meningkatnya kemampuan beraktivitas
Kriteria  hasil   : klien menunjukkan kemampuan beraktivitas tanpa gejala – gejala yang berat, terutama mobilisasi di tempat tidur
Intervensi   :
§    Catat frekuensi jantung, irama, dan perubahan TD, selama dan sesudah aktivitas
§    Tingkatkan istirahat, batasi aktivitas, dan berikan aktivitas senggang yang tidak berat
§    Pertahankan klien pada posisi tirah baring sementara sakit akut
§    Pertahankan rentang gerak pasif selama sakit
§    Evaluasi tanda vital saat kemajuan aktivitas terjadi
§    Berikan waktu istirahat diantara waktu aktivitas
§    Pertahankan penambahan O2 sesuai kebutuhan
§    Selama akivitas kaji EKG, dispnea, sianosis, kerja dan frekuensi napas, serta keluhan pasien
§    Bantu kebutuhan personal hygiene pasien.
§    Rujuk ke program rehabilitasi jantung

baca pula konsep Tamponade Jantung 


DAFTAR PUSTAKA

Azzilzah,Yarah.2011.Tamponade Jantung. http://www.slideshare.net/yar_azz/tamponade-jantung.
www.enurse-careplan.com/2010/06
Grimm RA, Jacob R. 2008. Pericardial Disease. In: Carey WD, ed. Cleveland Clinic: Current Clinical Medicine. 1st ed. Philadelphia, Pa: Saunders Elsevier; 2008:Chap 23.
Lilly, L.S. 2007.Pathophysiology of Heart Disease-4th Ed. Lippincott Williams & Wilkins:Philadelphia, 2007.
Munthe, Eva. 2011. Tamponade Jantung et causa Perikarditis Tuberkulosis. Laporan Kasus CDK 184/Vol. 38 no. 3/April 2011.
Seal, Shane KF. 2003. Traumatic Cardiac Tamponade. http://www.med.mun.ca/getdoc/off078674879665.
Spodick, DH. 1998. Pathophysiology of Cardiac Tamponade. In CHEST 1998; 113:1372-78.
Spodick, DH. 2003. Acute Cardiac Tamponade. NEJM 2003 349 (7): 684-90.
Woods, Susan  L, Froelicher, Ericka S. Cardiac Nursing. Sixth edition 2010, Wolters Kluwer Health/ Lippincott Williams & Wilkins:Philadelphia.

Yarlagadda, Chakri.2011.Cardiac Tamponade. http://emedicine.medscape.com/article/152083-clinical

Tidak ada komentar:

Posting Komentar